Get me outta here!

Rabu, 11 Desember 2019

Larangan Berkata Kasar dan Kotor

Al Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunannya, dimana Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

‎مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِيْ مِيْزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيْءَ

"Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat ditimbangan kebaikan seorang mu'min pada hari kiamat seperti akhlaq yang mulia, dan sungguh-sungguh (benar-benar) Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar."

(Hadits Riwayat At Tirmidzi nomor 2002, hadits ini hasan shahih, lafazh ini milik At Tirmidzi, lihat Silsilatul Ahadits Ash Shahihah no 876)

⇒ Dalam hadits ini kita perhatikan Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam mengkaitkan antara akhlaq yang mulia dengan lisan yang kotor. Seakan-akan bahwasanya kalau anda ingin menjadi orang yang berakhlaq yang mulia jangan memiliki lisan yang kotor.

Oleh karenanya diantara barometer yang paling kuat untuk menilai seorang itu akhlaqnya mulia atau tidak adalah dengan melihat lisannya, karena lisan itu ungkapan hati.

Sehingga bisa diketahui bagaimana hatinya, kesombongannya atau tawadhu'nya,

Husnuzhan atau su'uzhan semua bisa terlihat dari lisan, terlihat dari ungkapan-ungkapan lisannya yaitu bisa mengambarkan dari isi hatinya.

Maka benar jika demikian, standard atau barometer untuk menilai akhlaq seorang buruk dengan kita lihat lisannya.

Karenanya dalam hadits yang lain dalam Shahih Muslim, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda:

‎إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَنْ وَدَعَهُ أَوْ تَرَكَهُ النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ

"Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya pada hari kiamat disisi Allah adalah orang yang ditinggalkan oleh masyarakat."

(Hadits Riwayat Muslim nomor 2591)

Sumber:http://atturots.or.id/berita-larangan-berkata-kasar-dan-kotor.html#ixzz67ghPOrcE

0 komentar:

Posting Komentar